TAUSIYAH : Ar-Rajjal bin Unfuwah, Penukar Aqidah dengan Jawatan dan Kekayaan (Harta dan Wang)
Awalnya, Ar-Rajjal bin Unfuwah termasuk dalam kalangan sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Dia sering duduk bersama Rasulullah SAW dan sahabat lainnya.
Tatkala duduk bersama para sahabat, Rasulullah SAW pernah bersabda yang membuat sahabat ketakutan. Apa sabda Rasululllah?
Mendengar sabda Rasulullah SAW, sahabat saling berpandangan dan ketakutan, jangan-jangan yang dimaksudkan Rasulullah adalah dirinya.
Waktu berlalu, dan para sahabat yang ada waktu Rasulullah bersabda waktu itu ada yang meninggal dunia di jalan Fisabilillah. Sampai Rasulullah wafat, tersisa 2 orang saja, yakni Abu Hurairah, dan Ar-Rajjal Unfuwah.
Setelah Rasulullah wafat, di daerah Yamamah muncul nabi palsu yang bernama Musailamah Al-Kadzab. Khalifah Abu Bakar kemudian mengutus Ar-Rajjal bin Unfuwah untuk berdakwah dan menghentikan Musailamah.
Dipilihnya Ar-Rajjal bukan tanpa sebab. Ar-Rajjal adalah seorang sahabat Rasulullah, dan ilmu agamanya sangat luas. Diharapkan Ar-Rajjal dapat menyadarkan (membuat sedar) Musailamah dan pengikutnya.
Namun, saat bertemu Musailamah sang nabi palsu, Ar-Rajjal malah bergabung dengannya, dan menjadi wakil (timbalan) Musailamah. Ar-Rajjal rela menukar aqidahnya hanya demi jabatan (jawatan) dan kekayaan (harta dan wang).
Bergabungnya Ar-Rajjal dengan Musailamah membuat pengaruh sang nabi palsu bertambah. Apatahlagi, masyarakat awam yang hanya tahu bahawa Ar-Rajjal sahabat Rasulullah ketika hidup, meyakini juga bahawa Musailamah benar-benar nabi.
Akhirnya, Musailamah dan Ar-Rajjal diperangi oleh Abu Bakar Radhiyallahu Anhu. Keduanya kemudian terbunuh dalam peperangan tersebut.