TAUSIYAH :Mari Kita Dekat dengan ALLAH !
ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) berfirman,
''Dan apabila hamba-hamba-KU bertanya kepadamu tentang AKU, maka (jawablah) bahawasanya AKU adalah dekat.'' (QS. Al-Baqarah [2]: 186)
Tidak ada do'anya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampuni, tidak ada kesulitannya yang tidak dimudahkan.
Bahkan, setiap gerak ibadahnya terasa nikmat kerana didasarkan pada rasa cinta kepada Zat Yang Maha Agung.
Kerana itu, setiap Mukmin hendaknya berupaya menjaga kedekatan dengan-NYA. Memang untuk istiqomah di jalur ini terasa berat. Bahkan, bagi sebahagian orang teramat berat.
Imam Al-Ghazali dalam bukunya Minhaj Al-'Abidin mengingatkan, menjaga kedekatan dengan ALLAH tidaklah mudah.
Godaan syeitan, iming-iming (harapan-harapan) dunia, dan gejolak hawa nafsu akan terus-menerus menghadang.
Begitu pandainya syeitan menggoda manusia, hingga banyak yang melontarkan lelucon bahawa dosa kecil adalah sesuatu yang biasa, sedangkan dosa besar dapat dihapus kelak di hari tua dengan giat (rajin) ibadah.
Dalam sebuah riwayat Ibnu Mas'ud mengatakan,
''Orang yang benar-benar beriman, ketika melihat dosa-dosanya, ia seperti sedang duduk di bawah gunung. Ia khawatir kalau-kalau puncak gunung itu jatuh menimpanya. Adapun orang munafik, ia memandang dosa-dosanya seperti menghalau lalat di ujung hidungnya.'' (HR. Bukhari)
Al-Ghazali berpendapat, hanya dengan pertolongan ALLAH SWT, seorang Mukmin dapat selamat melewati (menyelesaikan) ujian-ujian tadi. Dan, bagi mereka yang berhasil, akan memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan ALLAH, dan menjadi orang yang berbahagia selamanya.
Dengan demikian, sifat ALLAH yang Rahman dan Rahim sentiasa memberikan harapan kepada para hamba akan maghfirah-NYA jika mereka benar-benar berbenah (memperbaiki) diri.
Dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan,
''Barang siapa yang mencuba mendekat kepada-KU satu jengkal maka AKU akan mendekat kepadanya satu hasta. Barang siapa yang mendekat kepada-KU satu hasta maka AKU akan mendekat kepadanya satu depa. Barang siapa yang mendekat kepada-KU dengan cara berjalan maka AKU akan mendekat dengan cara berlari kecil.'' (HR. Bukhari)
Hadits berikut ini pun sangat baik untuk dijadikan pembelajaran.
Sebuah riwayat dalam Shahih Muslim menceritakan betapa gembiranya seorang lelaki yang berada di tengah-tengah gurun pasir.
Tiba-tiba ia kehilangan untanya yang membawa semua perbekalan makan dan minumnya.
Ketika putus asa kerana rasa lapar dan haus, ia pun tertidur. Akan tetapi, ketika bangun, ia mendapati untanya telah kembali lengkap dengan perbekalannya.
Betapa gembira hatinya sampai-sampai ia salah ucap, ''Ya ALLAH, ENGKAU hambaku dan aku tuan-MU!''
Terlepas dari kesalahan ucap itu, sungguh kegembiraan ALLAH terhadap orang yang mau bertaubat kembali ke Jalan-NYA, jauh lebih besar dari kegembiraan orang yang menemukan kembali kebutuhan hidupnya.