TAUSIYAH : *I S T I Q A M A H*

 TAUSIYAH : *I S T I Q A M A H*

Secara luas, istiqamah merupakan perbuatan yang merealisasikan (melakukan) semua perintah dan menjauhi semua larangan, yang meliputi pekerjaan hati dan anggota badan secara terus menerus. ALLAH SWT berfirman,
فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ
“Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-NYA dan mohonlah ampun kepada-NYA.” (QS. Fusshilat: 6)
Secara bahasa, istiqamah berarti al-i’tidâl (lurus). Sedangkan menurut syari’at, istiqamah adalah meniti jalan lurus iaitu agama yang lurus (Islam) tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri dan mencakup seluruh ketaatan, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dan meninggalkan seluruh yang dilarang. Sesuai dengan firman ALLAH SWT,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami ialah ALLAH. “Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan ALLAH kepadamu.”
(QS. Fusshilat: 30)
Al-Qusyairi menjelaskan bahawa istiqamah itu tingkat sempurnanya suatu perkara. Dengan adaya istiqamah, akan memunculkan kebaikan-kebaikan lainnya. Imam An-Nawawi mengartikan istiqamah sebagai etika yang tetap konsekuen dan konsisten dalam ketaatan kepada ALLAH Azza wa Jalla.
Tuan Guru Syeikh Muhammad Syahrum Alfan Bin Achmad Chaidir Ilham