Tausiyah : *Mengapa Kita Harus Makrifah kepada ALLAH?*
Dengan Makrifatullah manusia dapat mengetahui tujuan hidup yang sesungguhnya. Ketiadaan makrifatullah membuat orang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, bahkan orang yang tidak mengenal ALLAH dengan Benar maka akan menjalani hidupnya seperti binatang.
Perhatikan Firman ALLAH dalam Surah Muhammad [47] ayat 12.
"Sesungguhnya ALLAH akan memasukkan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal-amal yang soleh ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dan (sebaliknya) orang-orang yang kafir menikmati kesenangan di dunia serta mereka makan minum sebagaimana binatang-binatang ternak makan minum, sedang nerakalah menjadi tempat tinggal mereka.
(QS. Muhammad 47:12)
Syeikh Ahmad Atailah pernah berkata, "Apabila ALLAH SWT telah membukakan pintu makrifat untuk seorang hamba, kerana dengan makrifat ALLAH itu, engkau tidak perlu pada amalanmu yang memang sedikit itu.
Kerana, ALLAH telah membukakan makrifat untukmu itu, bermakna ALLAH berkehendak memberi anugerah-NYA kepadamu, sedang amal-amal yang engkau lakukan adalah semacam pemberian ketaatan kepada-NYA. Kalau demikian, maka di manakah letaknya perbandingan antara ketaatan hamba dan anugerah yang diterima dari ALLAH SWT."
Makrifat kepada ALLAH mengandung makna mengenal ALLAH. Seorang hamba yang telah mengenal ALLAH akan merasakan kehadiran ALLAH setiap gerak langkah kaki, tangan, kedipan mata, pendengaran, serta akal dan fikirannya. Dia akan merasakan betapa lemahnya di hadapan Sang Khalik Yang Maha Sempurna dan yang memiliki sifat Rahman-Rahim.
Sehingga dalam segala aktivitasnya, selalu mengharapkan pertolongan ALLAH Yang Maha Sempurna.
Seperti dicontohkan Rasulullah SAW setiap kali menghadapi pertanyaan para sahabat, tidak memberikan penjelasan yang belum ALLAH turunkan petunjuknya. Beliau SAW selalu memohon kepada ALLAH supaya diberikan petunjuk. Demikian kesempurnaan akhlak dan makrifat Rasulullah kepada ALLAH.
Makrifat kepada ALLAH diperlukan dalam beribadah dan beramal sehingga ia akan sampai pada tingkatan hamba yang *haqqul yakin* kerana meyakini ALLAH itu ada dan tidak terpisahkan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ini merupakan hal utama sebelum melaksanakan ibadah. Sedangkan, jika seorang hamba berada pada ilmul yaqqin ketika seorang hamba mengetahui ALLAH itu merupakan kewajiban dan tingkatan ainul yaqqin. Ketika dia mengenal ALLAH, menurut ilmu ALLAH sendiri.
Makrifat pada dasarnya bukan hanya persoalan ruhani semata, melainkan bagaimana kemudian dapat menjadi bahagian dari kehidupan keseharian. Tingkat makrifat seseorang akan terwujud dalam perilaku dan cara menafsir sebuah fenomena sosial tertentu.
Apa yang menjadi fakta kehidupan tidak luput dari objek tafakur. Apa yang terjadi pada kehidupan manusia tidak luput dari kehendak ALLAH Yang Maha Kuasa. Sebagai hamba yang serbaterbatas, manusia diharapkan dapat berintrospeksi terhadap apa yang selama ini diperbuat (dilakukan).
Jadi makrifat kepada ALLAH itu adalah perlu untuk mampu Iman, beriman kepada ALLAH dan pada perkara-perkara dalam Rukun Iman untuk mampu mewujudkan guna melaksanakan perintah ALLAH dalam Rukun Islam dengan sebaik-baiknya Iman dalam Islam dan Ihsan.
Wallahu A'lam Bishawab.
Terimakasih.